Fatwa Ulama: Apakah Doa Dapat Mengubah Takdir?
Fatwa Syekh Muhammad Ali Farkus
Pertanyaan:
Apa perbedaan antara qadar (takdir) dan takdir yang tertulis (maktub) dalam Lauh Mahfuzh? Apakah takdir dapat berubah dengan sebab doa? Semoga Allah membalas kebaikan Anda.
Jawaban:
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Selawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, serta kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Amma ba’du.
Tingkatan penulisan takdir: tingkatan penulisan takdir adalah ketetapan Allah Ta’ala atas segala sesuatu -baik yang kecil maupun besar- dalam Lauh Mahfuzh, mencakup segala sesuatu yang telah dan akan terjadi. Ini merupakan salah satu dari empat tingkatan takdir, yaitu:
Pertama, ilmu Allah Ta’ala yang mencakup segala sesuatu.
Kedua, penulisan Allah Ta’ala atas segala sesuatu dalam Lauh Mahfuzh.
Ketiga, kehendak-Nya yang mutlak dan tidak dapat ditolak dan kekuasaan-Nya yang tidak terbatas dalam menciptakan segala sesuatu.
Keempat, beriman bahwa Allah Ta’ala adalah Pencipta segala sesuatu dan yang mengadakannya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, ketika disebut “maktub” (tertulis), maka ini adalah bagian dari keseluruhan konsep takdir. Dalil mengenai empat tingkatan ini adalah firman Allah Ta’ala,
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَة فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِيٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِي كِتَٰب مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِير
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid: 22)
Juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللهُ القَلَمَ فَقَالَ لَهُ: اكْتُبْ، قَالَ: رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ؟ قَالَ: اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
“Sesungguhnya hal pertama yang Allah ciptakan adalah pena. Lalu Dia berfirman kepadanya, “Tulislah!” Pena bertanya, “Apa yang harus aku tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu hingga hari kiamat.” [1]
Sedangkan doa adalah salah satu sebab yang memiliki pengaruh terhadap akibatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا يَرُدُّ القَضَاءَ إلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيدُ فِي العُمُرِ إلَّا البِرُّ
“Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebajikan.” [2]
Doa bisa menjadi sebab tertolaknya suatu takdir yang telah ditentukan. Begitu pula dengan kebajikan (birr), yang dapat memperpanjang umur seseorang yang seharusnya lebih pendek jika bukan karena amal baiknya. Dengan demikian, doa, kebajikan, dan sebab-sebab lainnya dapat mempengaruhi perubahan dalam ketetapan takdir.
Namun, perlu dipahami bahwa perubahan tersebut juga telah ditulis dalam takdir karena sebab doa itu sendiri. Hal ini seperti obat yang dapat menyembuhkan penyakit, ia memiliki pengaruh dalam kesembuhan tetapi tetap berada dalam ketetapan Allah. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقۡنَٰهُ بِقَدَر
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (QS. Al-Qamar: 49)
Hanya Allah yang Maha Mengetahui. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga hari kiamat. [3]
***
@Unayzah, 8 Sya’ban 1446/ 7 Februari 2025
Penerjemah: M. Saifudin Hakim
Artikel Muslim.or.id
Catatan kaki:
[1] Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab As-Sunnah, bab tentang Qadar (no. 4700), dan oleh At-Tirmidzi dalam kitab Al-Qadar (no. 2155) serta dalam kitab At-Tafsir, bab Surat Nun (no. 3319), dari hadis ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu. Dinyatakan sahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ (no. 2018).
[2] Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam kitab Al-Qadar, bab “Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa” (no. 2139), dari hadis Salman radhiyallahu ‘anhu. Dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah As-Sahihah (no. 154) dan dalam Sahih Al-Jami’ (no. 7687).
[3] Diterjemahkan dari: https://www.ferkous.app/home/index.php?q=fatwa-506
Artikel asli: https://muslim.or.id/103578-fatwa-ulama-apakah-doa-dapat-mengubah-takdir.html