Beranda | Artikel
Terkadang Malam Lailatul Qadar Bisa Dilihat dan Dirasakan
Selasa, 30 Juli 2013

Kita memang tidak diperintahkan memaksakan diri untuk melihat dan mencari-cari tanda-tanda malam lailatul qadar. Hendaknya kita fokus beribadah pada 10 malam terakhir dan memang hikmah hikmah dirahasiakan kapan malam teresbut agar telihat siapa dari mereka yang memang bersungguh-sungguh mencari keutamaan malam lailatul qadar.

Sebagian orang bisa merasakan dan melihat malam lalatil qadar. Tanda-tandanya malam lailatul qadar:

-udara terasa sejuk, tenang dan cerah

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma , Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ليلة لقدر ليلة سمحة, طلقةو لا حارة, ولا باردة, تصبح الشمس صبيحتها ضعيفة حمراء

“[malam] lailatul qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.”[1]

-matahari pada pagi harinya jernih dan tidak ada sinar yang menyilaukan

Dari Ubay radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صبيحة ليلة لقدر تطلع الشمس لا شعاع لها كأنها طست حتى ترتفع

“pagi hari malam lailatul qadar, matahari terbit tidak ada sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.”[2]

-ada rasa ketenangan dan kelezatan dalam beribadah karena para malaikat Jibril ‘alaihissalam malaikat turun pada malam tersebut

Allah Ta’ala berfirman,

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” ( Al Qadar: 4)

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,

يكثر تنزل الملائكة في هذه الليلة لكثرة بركتها، والملائكة يتنزلون مع تنزل البركة والرحمة، كما يتنزلون عند تلاوة القرآن ويحيطون بحلق الذكر، ويضعون أجنحتهم لطالب العلم بصدق تعظيما له. وأما الروح فقيل: المراد به هاهنا جبريل

“Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al-Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir (majelis ilmu). Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka.  Adapun “ar-ruh” ada pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah malaikat Jibril.”[3]

 

Malam lailatul qadar terkadang bisa dilihat dan dirasakan. Pertanyaan berikut diajukan kepada syaikh Abdul Azizi bin Baz rahimahullah,

س: هل ترى ليلة القدر عيانا أي أنها ترى بالعين البشرية المجردة حيث إن بعض الناس يقولون إن الإنسان إذا استطاع رؤية ليلة القدر يرى نورا في السماء ونحو هذا، وكيف رآها رسول الله صلى الله عليه وسلم والصحابة رضوان الله عليهم أجمعين. وكيف يعرف المرء أنه قد رأى ليلة القدر، وهل ينال الإنسان ثوابها وأجرها وإن كانت في تلك الليلة التي لم يستطع أن يراها فيها. نرجو توضيح ذلك مع ذكر الدليل؟.

 

Apakah lailatul qadar bisa dilihat oleh mata manusia? Karena sebagian orang mengatakan jika mampu manusia melihat lailatul qadar maka ia akan melihat cahaya di langit. Bagaimana Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat melihatnya? Bagaimana seseorang bisa tahu bahwa ia melihat malam lailatul qadar? Apakah ia tetap mendapat pahala jika pada malam itu ia tidak melihatnya? Kami memohon penjelasan bersama dalilnya

ج: قد ترى ليلة القدر بالعين لمن وفقه الله سبحانه وذلك برؤية أماراتها، وكان الصحابة رضي الله عنهم يستدلون عليها بعلامات، ولكن عدم رؤيتها لا يمنع حصول فضلها لمن قامها إيمانا واحتسابا، فالمسلم ينبغي له أن يجتهد في تحريها في العشر الأواخر من رمضان – كما أمر النبي صلى الله عليه وسلم أصحابه بذلك – طالبا للأجر والثواب فإذا صادف قيامه إيمانا واحتسابا هذه الليلة نال أجرها وإن لم يعلمها. قال صلى الله عليه وسلم: «من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا كفر له ما تقدم من ذنبه  » . رواه البخاري ومسلم

 

Beliau menjawab:

Malam lailatul qadar bisa dilihat dengan mata bagi mereka yang mendapat taufik dari Allah Subhanahu, dengan melihat tanda-tandanya. Para sahabat radhiallahu ‘anhum melihat dengan tanda-tandanya. Akan tetapi tidak melihatnya tidak menjadi penghalang mendapatkan pahala bagi mereka yang beribadah karena beriman dan mengharap pahala.

Hendaknya seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya pada 10 malam terakhir Ramadhan –sebagaimana Bagaimana Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabatnya radhiallahu ‘anhum– untuk mencari pahalanya. Jika bertepatan dengan malam lailatul qadar ketika ia beribadah maka ia mendapat pahalanya walaupun ia tidak mengetahuinya.

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang mengerjakan qiyamullail pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ’alaihi)[4]

 

Demikian semoga bermanfaat.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

 

@G. Radiopoetro FK UGM, 21 Ramadhan 1434 H

penyusun:  Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

 


[1] HR. At-Thayalisy 349, Ibnu Khuzaimah III/231, Bazzar I/486, dihasankan oleh syaikh Ali Hasan Al-Halabi

[2] HR. Muslim 762

[3]  Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim 8/444, Darul Thayyibah, 1420 H, syamilah

[4] Majmu’ fatawa bin Baz, sumber: http://binbaz.org.sa/mat/638


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/terkadang-malam-lailatul-qadar-bisa-dilihat-dan-dirasakan.html