Kajian
.
╔══❖•ೋ°?° ೋ•❖══╗
```PEKAN KE 3```
```KAJIAN KAMIS MUSLIMAH```
```TAMAN SENTOSA CIKARANG`
╚══❖•ೋ°?° ೋ•❖══╝
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ummahat yang insyaAllah dirahmati oleh Allah Ta'ala,
Ada 3 faktor yang menyebabkan sebuah akad tidak sah sehingga hasilnya menjadi harta haram, yaitu : riba, *gharar* dan zhulm.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sebuah akad yang tidak mengandung unsur *gharar,* riba dan zhulm tidak mungkin diharamkan syariat.”
Ibnu Utsaimin rahimahullah juga mengatakan “Faktor penyebab muamalat diharamkan adalah riba, zhulm dan *gharar*“.
Secara bahasa *gharar* berarti resiko, tipuan, dan menjatuhkan diri atau harta ke jurang kebinasaan. Secara istilah *gharar* adalah jual beli yang tidak jelas kesudahannya. Sebagian Ulama mendefinisikannya dengan jual-beli yang konsekuensinya antara ada dan tidak.
Apa saja jenis - jenis *gharar*?
Dimana saja keberadaan *gharar*?
Dan akad apa saja yang mengandung *gharar*?
Mari kita pelajari bersama pada majelis ilmu yang insyaAllah akan diselenggarakan pada :
?️ | *Kamis, 14 Rabi'ul Akhir 1446H / 17 Oktober 2024*
⏰ | *09.00 - 11.00*
?️ | *Ustadz Erfandoni Tarmidzi, Lc, M.H.I Hafizhahullahu Ta'ala*
(Pakar Ekonomi Syariah, Ketua Yurbi shadaqat, Ketua Dewan Pengawas Syariah BMT Ittihad, Lariba Consulting & BMT Ash-Shidiq.
? | *Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Dr. Erwandi Tarmidzi Hafizhahullahu Ta'ala*
__BAB Gharar Dalam Muamalat Kontemporer ; Pengembalian Barang yang Telah Dibeli, kitab hal. 345 dst._
? | *Masjid Arrahman Taman Sentosa Cikarang*
? Link Kajian Online Zoom
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/89504126414?pwd=U20zd2QralQyd2x4T3dnTTBidHM3QT09
Meeting ID : 895 0412 6414
Passcode: kkm
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
CP : wa.me/628129670214
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
Istri para salaf sampai berkata pada suaminya yang mencari nafkah:
إِيَّاكَ وَكَسْبَ الحَرَامِ فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الجُوْعِ وَالضَّرِّ وَلاَ نَصْبِرُ عَلَى النَّارِ
Hati-hati dengan harta haram. Kami mampu bertahan menahan lapar dan mudarat lainnya. Akan tetapi, kami tidak mampu bertahan memakan neraka Allah. (Disebutkan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulum