Kesabaran

Beranda | Artikel

Kesabaran

21 jam lalu

Kesabaran merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Amalan-Amalan Hati. Kajian ini disampaikan pada Jumat, 28 Shafar 1447 H / 22 Agustus 2025 M.

Kajian Tentang Kesabaran

Kesabaran merupakan modal utama dalam menjalani hidup. Bahkan, ia termasuk salah satu tingkatan tertinggi dalam ubudiyah seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam Al-Qur’an, Allah banyak memerintahkan hamba-Nya untuk bersabar.

Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Allah menyebutkan kesabaran dalam Al-Qur’an hampir di 90 tempat.”

Dalam berbagai ayat itu, Allah menjelaskan perintah untuk bersabar, keutamaan orang yang bersabar, balasan yang Allah sediakan bagi mereka, serta apa saja yang mereka raih di dunia dan akhirat. Demikian pula, Allah menyebutkan ancaman bagi mereka yang tidak bersabar.

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menjelaskan tentang kesabaran, bahwa umat Islam sepakat bahwa sabar adalah kewajiban. Beliau melanjutkan:

“Kesabaran itu merupakan separuh dari iman. Sesungguhnya iman itu terdiri dari dua bagian: separuh kesabaran dan separuh kesyukuran.”

Hidup manusia tidak lepas dari dua keadaan, yaitu mendapatkan nikmat atau menghadapi ujian. Pada kedua kondisi itu, modal utama seorang mukmin adalah sabar ketika menghadapi cobaan dan syukur ketika menerima nikmat, karunia, serta kemudahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah juga menjelaskan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat kurang lebih enam belas bentuk redaksi yang berkaitan dengan kesabaran. Di antaranya mengandung perintah untuk sabar, pujian bagi orang yang sabar, balasan yang Allah janjikan kepada mereka, serta berbagai kedudukan mulia yang diperoleh karena kesabaran.

Ayat Perintah Sabar

Yang pertama adalah ayat yang memerintahkan untuk bersabar. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ…

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat…” (QS. Al-Baqarah [2]: 153)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita memohon pertolongan dengan kesabaran dan shalat. Tidak dipungkiri, kehidupan penuh dengan ujian, cobaan, dan berbagai dilema. Untuk mengatasinya, seorang mukmin dituntut bersabar serta menjaga komunikasi dengan Allah melalui shalat, karena shalat adalah hubungan langsung antara hamba dengan Rabbnya.

Ayat ini menjadi dasar perintah bersabar sekaligus menjaga shalat. Keduanya merupakan bentuk pertolongan terbaik dari Allah Azza wa Jalla dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan.

Larangan Tidak Bersabar

Yang kedua adalah larangan dari sifat yang bertentangan dengan kesabaran, yaitu berkeluh kesah dan tergesa-gesa. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ

“Maka bersabarlah kamu (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul ulul azmi, dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) untuk mereka.” (QS. Al-Ahqaf [46]: 35)

Ayat ini melarang berkeluh kesah dan tergesa-gesa dalam menghadapi orang-orang yang mencela, menolak dakwah, atau belum beriman. Allah memerintahkan Rasul-Nya bersabar sebagaimana kesabaran para rasul ulul azmi sebelumnya: Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Mereka menghadapi ujian yang berat, namun tetap teguh dan sabar dalam menyampaikan kebenaran.

Pujian Bagi Yang Bersabar

Yang ketiga adalah pujian bagi orang-orang yang bersabar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“(Juga) orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 177)

Ayat ini berisi pujian bagi mereka yang bersabar dalam kesempitan, penderitaan, maupun saat menghadapi musuh di medan peperangan. Kesabaran tersebut merupakan bukti ketulusan dan kejujuran mereka dalam beriman kepada Allah.

Mereka adalah orang-orang yang sungguh-sungguh dalam iman dan keyakinan, dan Allah menegaskan bahwa merekalah orang-orang yang bertakwa.