Apa saja keutamaan umrah? Umrah adalah penebus dosa. Sedangkan haji mabrur itu balasannya surga. Namun, haji mabrur memiliki tanda tertentu.
Perhatikan hadits Bulughul Maram Kitab Haji berikut ini.
Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
كِتَابُ اَلْحَجِّ
Kitab Haji
بَابُ فَضْلِهِ وَبَيَانِ مَنْ فُرِضَ عَلَيْهِ
Bab Keutamaan Haji dan Penjelasan Siapa yang Diwajibkan
5 Sifat Haji Mabrur, Keutamaan Umrah sebagai Penebus Dosa
Hadits #708
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: { اَلْعُمْرَةُ إِلَى اَلْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا, وَالْحَجُّ اَلْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا اَلْجَنَّةَ } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umrah ke umrah menghapus dosa antara keduanya. Pahala bagi haji mabrur tentu saja adalah surga.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1773 dan Muslim, no. 1349]
Faedah hadits
- Hadits ini menunjukkan keutamaan memperbanyak umrah, yaitu umrah adalah penebus dosa di antara dua umrah.
- Hadits ini menunjukkan sunnahnya mengulangi umrah berulang kali dalam setahun.
- Sepanjang tahun adalah waktu untuk berumrah.
- Umrah itu wajib sebagaimana haji. Dalam ayat antara umrah dan haji,
وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah.” (QS. Al-Baqarah: 196)
- Keutamaan haji mabrur, balasannya adalah surga. Ibnu ‘Abdil Barr menyatakan mengenai haji mabrur, yaitu haji yang bukan untuk riya’, bukan untuk sum’ah, tidak ada rofats (berbicara dengan istri yang mengandung syahwat), tidak ada kefasikan (tidak melakukan larangan saat berhaji), dan berhaji dengan harta halal.
Baca juga: Berkali-Kali Umrah dalam Sekali Safar
Haji mabrur berarti memiliki lima sifat atau tanda:
- haji yang ikhlas karena Allah, tidak ada riya’, tidak ada sum’ah,
- haji dengan menggunakan harta halal,
- haji yang jauh dari maksiat, dosa, bid’ah, dan penyimpangan agama,
- berakhlak yang baik,
- melakukan syiar Allah dengan penuh pengagungan dan ketundukan kepada Allah, di mana ditandai dengan ketenangan dan tidak tergesa-gesa saat berucap dan berbuat, serta melakukan haji dengan memperbanyak dzikir, takbir, tasbih, tahmid, dan istighfar.
Allah memerintahkan untuk mengagungkan syiar Allah sebagaimana firman-Nya,
ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Rabbnya.” (QS. Al-Hajj: 30). Hurumaatillah dalam ayat ini adalah mengagungkan apa-apa yang mestinya dimuliakan, yaitu mengagungkan ibadah, tanah haram, dan ihram.
Begitu pula firman Allah,
ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى ٱلْقُلُوبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32). Sya’airollah dalam ayat ini adalah ajaran agama yang tampak, yaitu manasik secara keseluruhan. Perintah dalam ayat ini adalah mengagungkan manasik sebagaimana tentang sa’i disebutkan,
۞ إِنَّ ٱلصَّفَا وَٱلْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ ٱللَّهِ
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah.” (QS. Al-Baqarah: 158)
Tonton video hal yang wajib saat sa’i
Semoga mendapatkan haji mabrur dan dimudahkan untuk berumrah.
Baca juga: Cara Umrah dalam Tinjauan Madzhab Syafii
Referensi:
- Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 5:158-161.
- Fiqh Bulugh Al-Maram li Bayaan Al-Ahkaam Asy-Syar’iyyah. Cetakan pertama, Tahun 1443 H. Syaikh Prof. Dr. Muhammad Musthafa Az-Zuhaily. Penerbit Maktabah Daar Al-Bayan. 2:563-564.
–
Diselesaikan di Darush Sholihin, 4 Dzulqa’dah 1444 H, 24 Mei 2023
Artikel Rumaysho.Com