Kekalnya Kenikmatan Dalam Surga
GAMBARAN SURGA
Kekalnya kenikmatan dalam surga.
Apabila penghuni surga masuk ke dalam surga, malaikat menyambutnya dan memberi kabar gembira dengan kenikmatan dan tidak pernah berakhir yang ada di surga sebagai kabar gembira untuk mereka yang belum pernah mereka dengar sebelumnya.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ أُكُلُهَا دَآئِمٞ وَظِلُّهَاۚ تِلۡكَ عُقۡبَى ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْۚ وَّعُقۡبَى ٱلۡكَٰفِرِينَ ٱلنَّارُ [الرعد: ٣٥]
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa ialah (seperti taman), mengalir sungai-sungai didalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertaqwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang yang kafir ialah neraka. [Ar-Ra’d/13: 35].
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «يُنَادِي مُنَادٍ: إنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فلا تَسْقَمُوا أَبَداً، وَإنّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فلا تَمُوتُوا أَبَداً، وَإنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فلا تَهْرَمُوا أَبَداً، وَإنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلا تَبْأَسُوا أَبَداً» فذلك قوله عزوجل: {وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} أخرجه مسلم.
Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Memanggil seorang pemanggil/penyeru: ‘Sesungguhnya bagimu agar kamu sehat, maka tidak akan sakit selama-lamanya. Kamu hidup, maka tidak akan mati selama-lamanya. Kamu tetap muda, maka kamu tidak pernah tua selama-lamanya. Dan kamu merasakan nikmat, maka kamu tidak pernah menderita selama-lamanya.’ Itulah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan kamu dipanggil bahwa itulah surga yang diberikan kepadamu sebagai balasan (amal ibadah) yang telah kamu lakukan.” (HR. Muslim).[1]
Dari Jabir Radhiyallahu anhu, ia berkata:
عن جابر رضي الله عنه قال: قيل يا رسول الله: هل ينام أهل الجنة؟ قال: «لا، النَّوْمُ أَخُو المَوْتِ». أخرجه البزار.
‘Ada yang bertanya : Wahai Rasulullah, apakah penghuni surga itu tidur? Beliau menjawab: “Tidak, tidur adalah saudaranya mati.” (HR. al-Bazzar).[2]
Tingkatan-tingkatan (tempat-tempat) di surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ٱنظُرۡ كَيۡفَ فَضَّلۡنَا بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖۚ وَلَلۡأٓخِرَةُ أَكۡبَرُ دَرَجَٰتٖ وَأَكۡبَرُ تَفۡضِيلٗا [الاسراء: ٢١]
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaanya.[Al-Israa/17: 21].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَمَن يَأۡتِهِۦ مُؤۡمِنٗا قَدۡ عَمِلَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَأُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَٰتُ ٱلۡعُلَىٰ ٧٥ جَنَّٰتُ عَدۡنٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ مَن تَزَكَّىٰ [طه: ٧٥، ٧٦]
Dan barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (yaitu) Surga ‘Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan). [Thaha/20: 75-76].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ ١٠ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلۡمُقَرَّبُونَ ١١ فِي جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ ١٢ ثُلَّةٞ مِّنَ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٣ وَقَلِيلٞ مِّنَ ٱلۡأٓخِرِينَ [الواقعة: ١٠، ١٤]
Dan orang-orang yang paling dahulu beriman. Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala). Berada dalam surga-surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. [Al-Waqi’ah/56: 10-14].
Abu Hurairah Radhihyallahu anhu berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال النبي- صلى الله عليه وسلم-: «مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَبِرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلاةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ، كَانَ حَقاً عَلَى اللهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، جَاهَدَ فِي سَبِيْلِ اللهِ، أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا» فقالوا يا رسول الله: أفلا نبشر الناس؟ قال: «إنَّ فِي الجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللهِ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَينِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ فَإذَا سَأَلْتُمُ اللهَ فَاسْأَلُوهُ الفِرْدَوسَ فَإنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ، وَأَعْلَى الجَنَّةِ»، أراه قال: «وَفَوقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ». أخرجه البخاري.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya, mendirikan shalat dan puasa Ramadhan, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala memasukkannya ke dalam surga. Ia berjihad fi sabilillah atau duduk di buminya yang dia dilahirkan padanya.’ Mereka bertanya, ‘Bolehkah kami memberi kabar gembira kepada manusia?’ Beliau menjawab: “Sesungguhnya di surga ada seratus derajat/tingkat yang disediakan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk para mujahid fi sabilillah. Jarak di antara dua derajat seperti jarak di antara langit dan bumi. Maka, apabila kamu memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mintalah surga Firdaus karena ia adalah pertengahan surga dan yang tertinggi.’ Aku meyakini beliau bersabda, ‘Dan di atasnya ada arsy ar-Rahman (Yang Maha Pengasih) dan darinya terpancar sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari).[3]
Diangkat derajat keturunan orang yang beriman, sekalipun mereka berada di bawahnya dalam beramal.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءٖۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕۢ بِمَا كَسَبَ رَهِينٞ [الطور: ٢1]
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. [Ath-Thuur/52: 21]
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] HR. Muslim No. 2837.
[2] Shahih/ HR. Al-Bazzar No. 3517, Kasyful Astaar. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah No. 1087.
[3] HR. Bukhari No. 2790.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/85462-kekalnya-kenikmatan-dalam-surga.html