Di tempat saya tinggal saat ini, Gorontalo, ada begitu banyak pebisnis yang menggunakan selebaran sebagai alat pemasaran produk/jasa masing-masing. Ada pengusaha yang menggunakannya untuk memasarkan paket servis motor dari bengkelnya. Ada yang ingin menjual obat kuat. Bahkan ada juga yang memanfaatkannya untuk membujuk para PNS supaya mengambil pinjaman dari kantor pembiayaannya (leasing). Bermacam rupa, satu arahnya; belilah dagangan kami!
Sebagai sebuah alat, selebaran memiliki kelebihan khusus dibanding alat marketing lainnya seperti spanduk, billboard, atau iklan di radio/TV. Dengan selebaran, biasanya si pemilik usaha ingin mengintervensi atau menyita perhatian sekaligus waktu calon konsumennya dengan penawaran yang ia ajukan secara mendalam. Sesuatu yang akan sulit ia lakukan dengan iklan di media radio atau TV yang bersifat sambil lalu.
Tentu saja, sama seperti alat pemasaran lainnya, selebaran juga memiliki kelemahan. Tidak jarang, orang yang menerima selebaran biasanya langsung membuang selebaran yang diselipkan di kaca motor atau mobilnya. Kalau ini yang terjadi, si pengusaha akan mengalami kerugian. Meski tidaklah pahit-pahit amat. Tapi meskipun dibaca, belum tentu juga ia serta merta akan langsung menggunakan produk Anda. Siapa tahu selebaran yang ia terima bukanlah sesuatu yang sedang ia butuhkan atau inginkan pada saat itu. Jadi solusinya? Adakah cara agar selebaran Anda bisa bekerja seefektif mungkin menarik pelanggan?
Menurut saya sih ada, kalau tidak percaya, bacalah “selebaran” berikut ini:
1. Target market yang jelas
Selebaran sebaik apapun kalau diberikan ke orang yang tidak tepat hasilnya akan nol besar. Bayangkan bila Anda ingin menjual mobil BMW X3 versi teranyar tapi selebarannya Anda letakkan di kantor camat. Sudah terbayang bukan? Saya rasa, selebaran berisi penawaran BMW X3 atau mobil-mobil mewah lainnya haruslah diletakkan di pintu masuk kantor DPR/MPR Pusat atau di hotel-hotel berbintang lima yang ada di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Pekan Baru, Balikpapan atau Denpasar. Alasannya sederhana: banyak orang kaya di sana!
2. Kualitas kertas dan warna
Tergantung dari barang apa yang Anda jual, kualitas dan penampilan selebaran Anda bisa sangat menentukan. Kembali ke contoh di atas, percayakah Anda kalau ada orang yang mau membeli BMW X3 atau Mercedes seri C dari sebuah selebaran yang hanya menggunakan kertas fotokopian dan warna hitam-putih saja? Bisa jadi. Tapi itu aneh sekali. Normalnya, calom pembeli mobil sekelas BMW atau Mercedes baru akan percaya kalau selebarannya dibuat menggunakan kertas glossy dan full color. That’s a must.
3. Info produk++
Ini tidak wajib tetapi penting untuk diingat. Sebagai konsumen, ada kecendrungan dari dalam diri kita untuk membuang segala sesuatu yang kita tidak anggap penting bukan? Selebaran pun sebenarnya termasuk di dalamnya. Selebaran yang di dalamnya hanya berisikan gambar produk dan poin-poin kelebihan barang biasanya akan cepat dibuang. Selebaran mobil BMW X3 memang bagus, tetapi selebaran BMW X3 plus bagaimana cara merawat mobil adalah sesuatu yang lebih bagus bukan? Satunya enak dibuang, satunya lagi dibuang sayang. Beri calon pelanggan Anda sesuatu yang lebih dari sekedar info produk.
4. Bonus
Selain tambahan knowledge yang bersifat generik selain info produk, pemberian bonus dengan penggunaan selebaran juga merupakan trik yang bagus agar selebaran tersebut dapat efektif menjaring konsumen. Silahkan dibayangkan, apa jadinya bila di selebaran mobil BMW X3 yang Anda lihat tercantum di dalamnya teks seperti ini “Bawa selebaran ini untuk mendapatkan sebuah iPhone 5 atau Galaxy S4 saat membeli BMW X3 di outlet resmi kami!”
Aha … kurasa Anda sudah tahu dengan nasib selebaran seperti itu bukan? Calon konsumen yang benar-benar tertarik dengan BMW X3 Anda saya pastikan akan menjaga selebaran itu dengan sepenuh hati dan setulus kasih. Yakin deh … jarang ada yang menolak kalau dikasih kedua gadget di atas.
Nah, bagaimana dengan tips soal selebaran di atas? Mudah-mudahan bermanfaat. Selamat membuat selebaran dan menyebarkannya. Semoga ada transaksi yang terjadi nantinya. Amin. Yuk sebara selebaran …..