Pemasukan Keluarga Muda, Berbisnis atau Jadi Karyawan?
Membangun dan membina rumah tangga adalah impian setiap pasangan, terlebih bagi keluarga muda. Ketika melakukan hal tersebut, tentunya keluarga muda ingin memulai segala sesuatunya dengan terencana dan tujuan yang jelas pula, terutama dalam masalah keuangan keluarga. Keuangan keluarga adalah unsur vital yang bagi keluarga muda. Usia yang masih muda dan belum memiliki tanggungan anak tentu bisa dijadikan sebagai momentum yang tepat untuk menyusun rencana keuangan keluarga. Trend yang ada akhir-akhir ini adalah banyak bermunculan pengusaha-pengusaha yang berasal dari kalangan muda, mungkin termasuk anda. Pengusaha muda seperti anda pun kebanyakan masih lajang dan menjalankan bisnis yang sederhana yang dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. Namun saat anda mulai menikah, tentunya anda pun tidak hanya akan memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan pribadi saja, tetapi juga untuk keluarga anda. Sehingga muncul pertanyaan, sumber pemasukan mana yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga saat ini? Tetap menjalani bisnis yang sudah dirintis atau bekerja menjadi karyawan bergaji tetap?
Melepaskan bisnis yang telah anda dirintis tentu tidak akan mudah dilakukan, terlebih jika anda mengingat bagaimana jatuh bangunnya membangun bisnis tersebut. Yang perlu anda lakukan adalah meyakinkan pasangan hidup serta keluarga besar untuk dapat mengerti bisnis yang sedang dijalankan. Membuka pembicaraan pada pasangan hidup dan keluarga besar untuk mengerti bisnis yang dijalankan sambil meyakinkan untuk dapat membantu mengembangkan bisnis agar semakin besar adalah hal yang harus dilakukan keluarga muda. Hal ini seharusnya tidak lah sulit. Karena pada dasarnya sebagai sebuah keluarga, antar pasangan harus saling mengerti satu sama lain. Dengan bantuan dari pasangan hidup, bisnis yang dijalankan akan semakin mudah. Sehingga berkembangnya bisnis keluarga muda akan semakin terasa, khususnya dari segi pemasukan.
Satu hal yang terkadang menjadi penghalang keluarga muda dalam menjalankan bisnis adalah pendapat dari orang tua, baik orang tua sendiri atau mertua. Sebagai orang tua, mereka tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, khususnya bagi anak perempuannya. Secara khusus mereka ingin suami anaknya memiliki pekerjaan yang bergaji tetap yang dapat menghidupi keluarga. Tentunya ini menjadi pilihan krusial bagi seorang suami yang menjadi pengusaha muda. Memahami kondisi terkini bisnis yang sedang dijalani serta proyeksinya di masa yang akan datang menjadi kunci untuk menentukan pilihan. Jika anda melihat bahwa bisnis yang anda jalani akan mengalami kemandekan, sebaiknya anda mengandalkan pemasukan utama yang lain yaitu bekerja sebagai karyawan dengan bergaji tetap. Toh dengan menjadi karyawan, anda sebenarnya masih bisa tetap menjalani bisnis yang telah anda rintis. Yang terpenting adalah membagi waktu anda secara tepat dan proposional. Sehingga kewajiban seorang suami untuk memberi nafkah keluarga yang cukup tidak terbengkalai.
Sebenarnya tidak ada solusi yang pasti untuk menjawab pertanyaan di awal. Karena setiap keluarga muda memiliki pendekatan yang berbeda untuk mengatasinya. Satu hal yang terpenting adalah mengkomunikasikan kondisi yang ada pada pasangan atau keluarga besar. Karena saat ini, anda tidak hanya akan memenuhi kebutuhan anda sendiri, tetapi juga memenuhi kebutuhan keluarga muda anda. [Teguh/Zahir/PM]
Artikel ini hasil kerja sama PengusahaMuslim.com dengan .
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
- SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
- DONASI hubungi: 087 882 888 727
- REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK