Apakah nabi shalat malam dan puasa terus menerus?
Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Fadhail
Bab Keutamaan Qiyamul Lail
Hadits #1170
وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يُفْطِرُ مِنَ الشَّهْرِ حَتَّى نَظُنَّ أَنْ لاَ يَصُومَ مِنْهُ ، وَيَصُومُ حَتَّى نَظُنَّ أنْ لاَ يُفْطِرَ مِنْهُ شَيْئاً ، وَكَانَ لاَ تَشَاءُ أَنْ تَرَاهُ مِنَ اللَّيلِ مُصَلِّياً إِلاَّ رَأيْتَهُ ، وَلاَ نَائِماً إِلاَّ رَأيْتَهُ . رَوَاهُ البُخَارِي .
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak puasa dalam sebulan sehingga kami mengira beliau tidak puasa pada bulan tersebut. Dan beliau juga kadang melakukan puasa sampai kami mengira beliau tidak berbuka sehari pun pada bulan tersebut. Dan ketika engkau ingin melihatnya shalat pada malam hari, engkau pasti melihatnya. Dan beliau tidak tidur kecuali engkau pasti melihatnya.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 1141 dan Muslim, no. 1158 menyebutkan bagian awal hadits].
Faedah Hadits
- Keadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam melakukan amalan sunnah dengan puasa dan shalat malam itu berbeda-beda. Beliau kadang melakukan shalat malam pada awal malam, kadang pada pertengahan, kadang pada akhir. Begitu juga beliau kadang berpuasa pada awal bulan, kadang pada pertengahan, kadang pada akhir bulan. Jadi waktu untuk puasa sunnah dan shalat malam bisa menyesuaikan masing-masing orang.
- Disunnahkan berpuasa setiap bulannya.
- Puasa sunnah mutlak boleh dilakukan pada waktu kapan pun selama bukan waktu yang dilarang.
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melakukan puasa setiap hari, dan tidaklah melakukan shalat malam semalam penuh.
Baca Juga:
- Shalat Malam itu Kebiasaan Orang Saleh
- Setan Terus Mengganggu Sehingga Kita Tidak Bangun Shalat Malam
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com