Bagaimana solusi bagi orang yang tidak bisa membaca surah Al-Fatihah, tetapi tetap ingin shalat?
Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Kitab Shalat
بَابُ صِفَةِ الصَّلاَةِ
Solusi bagi yang Tidak Bisa Membaca Al-Fatihah
Hadits #285
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبي أَوْفَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إنِّي لاَ أَسْتَطِيعُ أَنْ آخُذَ مِنَالْقُرْآن شَيْئاً، فَعَلِّمْنِي مَا يُجْزِئُنِي مِنْهُ، قَالَ: «سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، واللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إلاَّ باللهِ الْعَلِيِّالْعَظِيمِ..» الْحَدِيثَ. رَوَاهُ أَحْمَدُ، وَأَبُو دَاوُدَ، وَالنَّسَائيُّ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ، وَالدَّارَقُطْنِيُّ، وَالْحَاكِمُ.
Dari ‘Abdullah bin Abu Aufa radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Sesungguhnya diriku tidak bisa menghafal satu ayat pun dari Al-Qur’an, maka ajarilah aku dengan sesuatu yang cukup bagiku.’ Beliau bersabda, ‘Bacalah SUBHANALLAH, WALHAMDULILLAH, WA LAA ILAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAHI ‘ALIYYIL ‘AZHIIM’.” (Al-Hadits. Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud, dan An-Nasa’i. Hadits ini disahihkan oleh Ibnu Hibban, Ad-Daruquthni, dan Al-Hakim). [HR. Ahmad, 31:455, 478-479; Abu Daud, no. 832; An-Nasai, 2:143; Ibnu Hibban, 5:114; Ad-Daruquthni, 1:313; Al-Hakim, 1:241. Hadits ini disahihkan oleh Syamsul Haqq Aabaadi, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani. Hadits ini punya pendukung dari hadits musi’ fii shalatihi yang sudah pernah dibahas].
Faedah hadits
Hadits ini menjadi dalil, orang yang tidak bisa membaca surah Al-Fatihah dalam shalat dan waktu begitu sempit untuk mengajarkannya, atau tidak ada yang mengajarkan, atau ada uzur lainnya, maka ia bisa mengganti dengan dzikir sebagaimana yang disebutkan dalam hadits. Bacaan tersebut tidak mesti diulang, bisa dibaca sekali kemudian rukuk.
Catatan dari Nail Ar-Raja’ bi Syarh Safinah An-Naja’
Apabila tidak mampu membaca Al-Fatihah, maka membaca tujuh ayat lain dari Al-Qur’an, dan disunnahkan ayat-ayat yang berurutan, dan disyaratkan huruf-hurufnya sebanyak huruf surah Al-Fatihah, walaupun hanya perkiraan.
Apabila tidak mampu membaca sebagian ayat Al-Qur’an, maka membaca tujuh macam dzikir seperti SUBHANALLAH, WALHAMDULILLAH, WA LAA ILAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR, WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH, MAA SYA-ALLAHU KAANA WA MAA LAM YASYAA’ LAM YAKUN. Namun, huruf-hurufnya tidak menyamai surah Al-Fatihah, maka hendaklah menambahkannya hingga mencapai sebanyak huruf Al-Fatihah, walaupun dengan mengulanginya. Selain dzikir bisa pula dengan doa.
Apabila tidak mampu membaca semua itu, ia wajib diam dengan jeda seperti membaca Al-Fatihah, walaupun lamanya hanya diperkirakan.
Catatan: Tentu lebih bagus bagi orang yang tidak bisa membaca Al-Fatihah mencari guru agar bisa mengajarkannya karena surah Al-Fatihah itu rukun dalam shalat bagi orang imam, makmum, dan orang yang shalat sendirian. Semoga Allah mudahkan
Referensi:
- Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:72-74
- Berbagai kitab Fikih Syafii
—
Rabu pagi, 3 Jumadal Ula 1443 H, 8 Desember 2021
@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul
Artikel Rumaysho.Com
Baca Juga: Bulughul Maram – Shalat: Cara Mengucapkan Amin Setelah Membaca Al-Fatihah