Seruan Tuhannya Manusia untuk Seluruh Manusia (Bag. 6)
Baca pembahasan sebelumnya Seruan Tuhannya Manusia untuk Seluruh Manusia (Bag. 5)
Seruan kesembilan: Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berada di atas keyakinan tentang agamanya. Dia menyembah Allah Yang Menghidupkan dan Mematikan.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي شَكٍّ مِنْ دِينِي فَلا أَعْبُدُ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ أَعْبُدُ اللَّهَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Katakanlah, “Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 104)
Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, penghulu para nabi, imam orang-orang bertakwa, yang terbaik dari orang-orang yang yakin, agar beliau menyeru kepada manusia, “Jika kalian masih ragu dan samar tentang agamaku yang aku dakwahkan pada kalian, dan kalian belum mendapatkan kejelasan bahwa agama tersebut adalah kebenaran, maka dengarkanlah tentang agama ini! Masukkan ke dalam akal kalian dan lihatlah baik-baik agar kalian paham bahwa tidak ada sedikit pun keraguan dalam agama ini. Bahkan aku memiliki ilmu yang meyakinkan bahwa agama ini adalah kebenaran dan apa yang kalian serukan itu adalah kebatilan. Aku memiliki dalil yang jelas dan bukti yang terang atas hal tersebut.
Aku pun tidak menyembah apa yang kalian sembah selain Allah, baik itu berhala, patung, atau yang lainnya. Karena benda-benda itu tidak bisa mencipta, tidak bisa memberi rezeki, tidak bisa mengatur urusan apapun. Benda-benda itu hanyalah makhluk yang diatur. Benda-benda itu tidak punya kemampuan apa-apa sehingga berhak diibadahi.”
Baca Juga: Mengapa Kita Perlu Mempelajari Al-Aqidah Al-Wasithiyah?
Seruan kesepuluh: Al-Qur’an itu kebenaran dan jujur. Siapa mencari petunjuk di dalamnya, dia akan sukses dan bahagia.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَمَا أَنَا عَلَيْكُم بِوَكِيلٍ
“Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu. Sebab itu, barangsiapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.” (QS. Yunus: 108)
Katakan kepada mereka, wahai Rasul! Sampaikan kepada seluruh manusia! Yang hadir akan mendengar seruan tersebut, sedangkan yang tidak hadir akan ada yang menyampaikannya darimu. Katakanlah, “Sungguh telah datang Al-Qur’an ini kepada kalian. Al-Qur’an yang benar, penuh dengan bukti yang jelas, tidak ada keraguan sedikit pun dan dari sisi manapun. Al-Qur’an ini adalah kebenaran yang menjelaskan hakikat agama ini. Sungguh, orang-orang sebelum kalian juga sudah diberi wahyu dengan yang seperti ini. Di dalam Al-Qur’an ada penjelasan segala sesuatu berupa perintah dan larangan Allah juga penjelasan tentang akhlak yang mulia. Tidak ada kebatilan sedikit pun padanya, dari depan sampai belakang.
Barang siapa mencari petunjuk dengan hidayah dari Allah, dengan mempelajarinya dan memahaminya serta mendahulukannya dibandingkan selainnya, maka kebaikannya akan kembali pada dirinya. Buahnya akan dia petik karena dia akan bahagia dalam urusan dunia dan agamanya. Hal tersebut adalah buah dari amalnya, bukan buah dari selainnya.
Adapun yang menyimpang dari kebenaran yang datang dari sisi Allah, berpaling dari kitab-Nya dan dari ayat-ayat-Nya, maka akibat buruk kesesatannya akan kembali kepada dirinya sendiri. Dia tidak akan mendapatkan petunjuk di dunia dan akan tertimpa azab di akhirat karena kekufuran dan kejahatannya.
Aku bukanlah wakil Allah untuk mengurusi dan mengawasi segala urusan kalian sehingga aku bisa menjadikan kalian tidak suka dengan keimanan atau mencegah kalian dari kekufuran dan kemaksiatan dengan kekuatanku. Aku tidak bisa memberikan mudharat ataupun manfaat untuk kalian. Aku hanyalah seorang Rasul yang menyampaikan perintah Tuhan kalian. Membawa berita gembira bagi orang yang mengambil petunjuk dan memberi peringatan bagi orang yang sesat dan menyimpang. Aku bukanlah orang yang bisa mengawasi dan mengevaluasi amalan kalian. Maka, perhatikanlah diri kalian masing-masing, selama kalian masih diberikan waktu.”
[Bersambung]
Baca Juga:
- Perbedaan antara Aqidah, Tauhid dan Manhaj
- Aqidah Pertengahan Ahlus Sunnah di antara Berbagai Kelompok yang Menyimpang (Bag. 1)
***
Penerjemah: Amrullah Akadhinta, S.T.
Artikel asli: https://muslim.or.id/75460-seruan-tuhannya-manusia-untuk-seluruh-manusia-bag-6.html