Bagaimana hukum safar wanita tanpa mahram? Apakah benar safar tersebut dibolehkan dengan syarat tertentu yang ketat?
Asalnya, Safar Wanita Tanpa Mahram DIHARAMKAN
Ingat, hukum asalnya safar wanita begitu pula mukimnya wanita tanpa suami atau tanpa mahram pada jarak lebih dari jarak qashar shalat (84 KM) DIHARAMKAN. Larangan ini ditunjukkan dalam hadits Ibnu ‘Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تسافر امرأة ثلاثاً إلا ومعها محرم
“Hendaklah wanita tidak bersafar selama tiga hari kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari, no. 1087 dan Muslim, no. 1238. Imam Bukhari mengeluarkan hadits ini dalam kitab Shalat, Bab “Jarak yang Dibolehkan Mengqashar Shalat”. Hadits ini disebutkan dalam Shahih Muslim pada Kitab Haji, Bab “Safar Wanita Bersama Mahram pada Haji dan Selainnya”).
Begitu pula disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata,
لا يحل لامرأة تؤمن بالله واليوم الآخر أن تسافر يوماً وليلة ليس معها ذو محرم
“Tidaklah halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir bersafar sehari semalam tanpa disertai mahramnya.” (HR. Bukhari, no. 1088 dan Muslim, no. 1339. Imam Bukhari mengeluarkan hadits ini dalam kitab Shalat, Bab “Jarak yang Dibolehkan Mengqashar Shalat”. Hadits ini disebutkan dalam Shahih Muslim pada Kitab Haji, Bab “Safar Wanita Bersama Mahram pada Haji dan Selainnya”)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تسافر المرأة يومين إلا ومعها زوجها أو ذو محرم
“Hendaklah wanita tidak bersafar selama dua hari kecuali bersama suami atau mahramnya.” (HR. Bukhari, no. 1197. Imam Bukhari mengeluarkan hadits ini dalam kitab Shalat, Bab “Masjid Baitul Maqdis”).
Baca juga: Rincian Lengkap Mengenai Mahram
Keadaan yang Membolehkan Wanita Safar Tanpa Mahram
Namun, para ulama bersepakat bahwa safar wanita tanpa mahram atau tanpa suami DIBOLEHKAN dalam beberapa keadaan:
- Pergi hijrah dari negeri kafir ke negeri Islam.
- Khawatir pada keadaan diri wanita.
- Jika ditahan dan berhasil melarikan diri.
- Melunasi utang dan mengembalikan barang titipan (wadi’ah).
- Rujuk dari nusyuz (pembangkangan pada suami).
- Saat safar wajib menjalani ‘iddah ketika suami meninggal dunia atau talak baa-in.
Baca juga: Hukum Wanita Bersafar Tanpa Mahram
Syarat Wanita Boleh Safar Tanpa Mahram
Bolehnya safar wanita tanpa mahram atau tanpa suami jika ada alasan yang disyariatkan atau diperbolehkan. Syarat yang membolehkan wanita bersafar tanpa mahram atau tanpa suami adalah:
- Jalan dipenuhi rasa aman.
- Selamat dari godaan.
- Safar wanita ditemani oleh wanita yang tsiqqah (terpercaya).
- Mengenakan pakaian syari serta memperhatikan akhlak dan adab islami.
- Safarnya dengan angkutan umum dan ditemani wanita yang terpercaya.
- Mukim atau menetap dengan wanita terpercaya yang dikenal dengan ketakwaan dan berakhlak yang lurus.
Penjelasan di atas diambil dari Fatwa Majlis Al-Ifta’ nomor 92 mengenai hukum safar tanpa mahram, 28/6/1426 H, 4/8/2005 M.
Baca juga: Hukum Wanita Bersafar Tanpa Mahram dalam Keadaan Darurat
–
Al-Imam Abul Hasan bin Baththol dalam Syarh Al-Bukhari (4:532) berkata:
Malik, Al-Auza’i, dan Syafii serta jumhur (mayoritas) ulama berpandangan bahwa safar wanita pada haji yang wajib selama bersama wanita yang memberikan rasa aman walaupun tanpa mahram DIBOLEHKAN. Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berhaji dan saat itu ikut pula para wanita yang merupakan tetangganya. Pendapat yang membolehkan ini adalah perkataan ‘Atho’, Sa’id bin Jubair, Ibnu Sirin, Al-Hasan Al-Bashri.
Baca juga: Pergi Haji Tanpa Mahram
–
Kesimpulan, wanita bersafar sebaiknya ditemani oleh suami atau mahramnya, ITU LEBIH AMAN DAN SELAMAT.
Baca juga:
Referensi:
- https://www.aliftaa.jo/Decision.aspx?DecisionId=94
- https://www.dar-alifta.org/ar/fatawa/11367/سفر-المراة-لاداء-العمرة-والحج-بدون-محرم#:~:text=يجوز%20للمرأة%20السفر%20من%20دون,الح%D9%90يرة%D9%90%20حتى%20تَطُوفَ%20بالبَيت%D9%90%20في
–
Disusun selama safar dari Soekarno Hatta ke YIA pada Selasa pagi, 10 Dzulqa’dah 1444 H, 30 Mei 2023
Artikel Rumaysho.Com