Beranda | Artikel
Asal-Usul Hawa
Senin, 24 September 2012

ASAL-USUL HAWA

Pertanyaan.
Afwan, ana mau bertanya, di surat apa dan ayat berapakah yang menjelaskan proses penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam Alaihissallam ? Jazakumullahu khairan.

Jawaban.
Berikut kami mencoba untuk menjawabnya.[1]

Ada beberapa ayat yang mengisyaratkan Hawa diciptakan dari Adam, namun tidak memerinci dari bagian mana ia diciptakan. Firman Allah Subahanhu wa Ta’ala :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [an-Nisâ`/4:1].

Firman-Nya:

Memang ada riwayat dari Muhammad bin Ishaaq dari Ibnu ‘Abbas yang menyatakan bahwa Hawa (istri Adam) diciptakan dari tulang rusuk yang terpendek dan berada di sebelah kiri, dalam keadaan beliau Alaihissallam tidur, dan bagian tersebut ditutupi dengan daging. Ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلْعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلْعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَج فَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

Berlemah-lembutlah kepada wanita, karena mereka diciptakan dari tulang yang bengkok, dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang tersebut, ialah yang berada di paling atas. Apabila engkau meluruskannya, maka engkau telah mematahkannya. Dan bila engkau membiarkan, maka ia terus bengkok. Maka berlemah-lembutlah kepada wanita. [Muttafaqun ‘alaihi].

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XI/1428H/2007M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1] Jawaban ini mengacu kepada kitab Shahîh Qashashul-Anbiya’ Ibnu Katsir yang disusun oleh Syaikh Salîm bin ‘Id al-Hilâli, Cetakan Kesepuluh, Tahun 1426H, Muassasah Gharâs, Kuwait, halaman 20-21.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/3378-asal-usul-hawa.html